Kenalkan, Cinta.
"Nonton yuk?"
SMS itu yang mengejutkanku tadi siang. Langsung terbayang wajahnya yang imut-imut manja, sedikit matang dan selalu akan berusaha matang. Damn! Dia lagi..dia lagi.
Kan aku udah ngelupain dia. Dia yang pernah hinggap dipikiran-pikiran jenuhku dulu. Bukan hanya mewarnai tapi malah menambah pertanyaan-pertanyaan misterius lagi. Berputar ke sana, melingkar ke sini, timbul lantas menghilang.
Sompret! Emangnya dia aja yang punya hati? Aku juga! Bahkan hatiku pernah membuka. Hanya saja lukaku masih dalam. Jadi mungkin hatiku membuka untuk sesuatu yang dalam. Dan kau pun menghindar untuk terjerumus ...lebih dalam.
Lantas maksudmu apa?!! Tiba-tiba datang lagi. Tanpa peringatan atau apa pun. Tiba-tiba menggoda lagi dengan sentilan nakal menggelitik kepala. Juga hati. Apa sih maumu?!
(jari-jari lentik itu pun menekan tombol-tombol handphone. "Reply"... lalu kemudian angka sembilan tiga kali, angka delapan dua kali, dan angka lima dua kali..)
"Yuk"
Huh! Cinta memang tak pernah kenal logika.
SMS itu yang mengejutkanku tadi siang. Langsung terbayang wajahnya yang imut-imut manja, sedikit matang dan selalu akan berusaha matang. Damn! Dia lagi..dia lagi.
Kan aku udah ngelupain dia. Dia yang pernah hinggap dipikiran-pikiran jenuhku dulu. Bukan hanya mewarnai tapi malah menambah pertanyaan-pertanyaan misterius lagi. Berputar ke sana, melingkar ke sini, timbul lantas menghilang.
Sompret! Emangnya dia aja yang punya hati? Aku juga! Bahkan hatiku pernah membuka. Hanya saja lukaku masih dalam. Jadi mungkin hatiku membuka untuk sesuatu yang dalam. Dan kau pun menghindar untuk terjerumus ...lebih dalam.
Lantas maksudmu apa?!! Tiba-tiba datang lagi. Tanpa peringatan atau apa pun. Tiba-tiba menggoda lagi dengan sentilan nakal menggelitik kepala. Juga hati. Apa sih maumu?!
(jari-jari lentik itu pun menekan tombol-tombol handphone. "Reply"... lalu kemudian angka sembilan tiga kali, angka delapan dua kali, dan angka lima dua kali..)
"Yuk"
Huh! Cinta memang tak pernah kenal logika.
[terinspirasi dari seorang teman. teman baik.]
2 Comments:
hm... cerita klasik yg biasanya berakhir sama: sedih dan sedih
qeqeqeqeqe
ps.
lu emang rese' dik. minta dikomenin tapi gak rajin ngomenin blog gw. rese lu.
Yuk.. diki yuk! :))
Post a Comment
<< Home