Wednesday, March 23, 2005

Udin mau bicara apa...

Kasian si Udin. Dari dulu dia tidak bisa berbicara. Cuma bisa bergerak-gerak lucu tanpa mengeluarkan suara. Suara yang mestinya dimengerti orang-orang. Sekalipun ada suara yang keluar hanyalah teriakan-teriakan tak berirama. Pilu. Miris. Sakit mendengarnya.

Palingan dia hanya bisa tertawa, tersenyum atau sesekali mempantomimkan mulutnya untuk meniru mimik kata yang dimaksud. Itu pun tak begitu jelas. Pernah dia berusaha untuk mengkikir lidahnya agar bisa berbicara. Layaknya burung beo yang lidahnya dikikir agar fasih melafalkan kata-kata manusia. "Setidaknya aku bisa membeo" begitu katanya. Eh.. Maksudnya. Mungkin.

Pun gagal. "Kamu memang tidak bisa berbicara! Sudahlah. Kamu memang begitu". Hanya tetes air mata yang pelan-pelan meleleh dari matanya. Meredam marah dan suara yang mungkin terdengar.

Udin kemudian menggambar. Dengan cara ini dia berharap bisa menjelaskan segala sesuatu yang dimaksud. Sketsa-sketsa kasar maupun gambar yang indah ditorehkan sedemikian rupa. Ada saja orang yang menanyakan maksud gambar itu. Ternyata gambar-gambar itu tidak sepenuhnya berbicara.
Udin takut. Kalau dia bersuara lagi, dia hanya akan membuat orang tidak nyaman. Dia pun mencari teman untuk menterjemahkan gambar-gambar itu.

Sampai sekarang dia masih mencari. Mungkin bukan teman saja. Mungkin orang yang mau mengerti: Udin mau bicara apa...
"Remember when I used to play for
All of the loneliness that nobody notice now"
#41, Dave Matthews Band

1 Comments:

Blogger glenn_marsalim said...

si udin itu senang mengasihani
dirinya sendiri atau
senang dikasihani.

Wednesday, March 23, 2005 5:28:00 pm  

Post a Comment

<< Home