Monday, November 21, 2005

Kesukaan Akan Kesuku-sukuan

Beberapa orang teman gua sedang membahas sebuah rangkaian pencopet yang sudah berkali-kali beraksi di sebuah supermarket di daerah Cibubur. Sindikat pencopet tersebut disinyalir adalah segerombolan orang Batak dengan modus operandi yang lambat laun mulai terbaca polanya. Sebagai satu-satunya orang Batak di ruangan itu, gua pun mendapat tatapan 'jenaka' dari teman-teman. Bisa dibayangkan, tipikal muka Batak yang bersegi-segi, cenderung seram atau kasar, ditambah dengan suara yang jarang bervolume pelan. Sering terdengar membentak. Paling tidak itu yang sering gua dengar mengenai ciri-ciri suku Batak.
Jadi, Batak umumnya pencopet dengan ciri-ciri di atas?

Teman gua pernah berkata ‘lebih baik mengaku orang Menado daripada mengaku orang Cina’. Dengan perawakan yang sipit dan cenderung berkulit putih, Menado dan Cina memang mirip. Seperti kita tau pada umumnya kaum ini, di Indonesia, sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dalam kesejajarannya berwarganegara. Walau pun kita selalu berteriak histeris penuh gembira ketika menyaksikan mereka memenangkan kejuaraan-kejuaran bulutangkis internasional.

Sekarang ini muka Arab sering menjadi tudingan tersendiri dalam benak masing-masing orang. Tentu saja hal-hal yang mengacu pada aksi teror biadab belakangan ini. Sosok yang sering diasosiasikan dengan atribut berjanggut, berpakaian kurung, atau aksen tertentu dalam berbicara sudah bisa masuk dalam kategori ‘patut dicurigai’. Ironisnya, tidak sedikit dari ciri-ciri tersebut berada di negri kita ini. Dan ketika memang beberapa orang dari kawanan itu benar-benar melakukan aksi biadab tersebut, kita kewalahan mengatasinya. Seakan-akan tidak siap akan fenomena baru ini. Tidak seperti orang Batak dan Cina atau contoh-contoh kesukuan lainnya tadi.

Akankah kita siap dengan fenomena-fenomena baru lagi nanti? Bahwa mungkin orang Betawi tidak selugu itu. Orang Minang tidak se’pedagang’ itu. Bahkan bule ada juga yang bego. Dan.. kita sendiri tidak sepicik itu.

Percaya deh, fenomena itu nggak perlu ada.

3 Comments:

Blogger loucee said...

gue aseli jawa. tinggal lama di jakarta. garis wajah kadang terlihat ambon, kadang terlihat arab. tergantung angle. di hati gue merasa amerika latin, meskipun di pasar gue bisa jadi padang. fenomena apakah akyu? :D

Wednesday, November 23, 2005 7:48:00 am  
Blogger dikisatya said...

Lucia,
Kamyu fenomena Anggyun C Sasmiiii..

Ken,
Rama Aipama bukannya bawain lagu2 Binyo?

Wednesday, November 23, 2005 1:36:00 pm  
Blogger Fortuna said...

hihihi! saya dulu pernah punya seorang teman... yang mengaku bujangan (anggun banget tuh!), gak ding... mengaku berdarah itali, berkebangsaan inggris namun yang namanya muka nggak bisa bohong... tetep sipit dan putiih...
dia menghayal... tapi kayaknya kebablasan... jadinya memang lucu banget! apalagi kalau dia udah kumat jadi itali mafia... ck ck ck.. pa kabar ya tu anak?

Monday, January 09, 2006 10:49:00 am  

Post a Comment

<< Home