Tuesday, February 15, 2005

Memberi Lebih


Waktu itu gua sedang dalam perjalanan ke kantor. Seperti biasa, macet. Pemandangan reguler pun terhidang di depan. Motor-motor saling bersalip-salipan. Penjaja koran berseliweran. Kaki mulai exercise kegiatan rutinnya. Gas. Rem. Gas. Rem.

Ternyata hari itu sudah akhir bulan, majalah bulanan kesayangan udah terbit. Kali ini Kelly Brook yang jadi covernya (tebak sendirilah majalah apa..). Sontak gua membuka kaca jendela dan memanggil penjaja majalah itu.(OK. Hargindang mungkin udah jarang orang pake kata 'sontak'. OK) Dia datang menghampiri. Gua menyebut majalahnya dengan meng-eja. Kalau pake ejaan bahasa Inggrisnya suka salah paham nantinya. Entah dia ngga biasa atau gua yang sok emrik! Haha.

Harganya 28500 rupiah. Jadi gua kasi uang dua puluh ribu dan sepuluh ribu. Kembaliannya serebu lima ratus. Pas gua terima, gua ambil seribu lagi lantas memanggil si adek penjual tadi. Karena mobil gua sudah agak maju, jadi dia harus agak tergopoh-gopoh menghampiri gua lagi. Mukanya bertanya-tanya. Kenapa lagi gua dipanggil, mungkin begitu pikirnya. Gua pun memberi 'tip' tadi dengan tersenyum. Dia pun tersenyum lebar. Lega. Ternyata rejeki! Instead of complain, maybe.

Gua memang suka memberi sedekah yang gua anggap pantas menerimanya. Seperti penjaja majalah tadi. Atau kepada pengamen yang memang bermain/bernyanyi dengan bagus. Tidak asal-asalan. Bahkan kalau bisa lebih dan tidak sekedar menghabiskan recehan yang ada. Makanya tadi gua tambahin lagi seribu.

"Lebih?"

Pertanyaan itu yang terngiang di kepala gua. Apakah kita sudah memberi lebih selama ini? Memberi effort yang lebih kepada cita-cita kita. Memberi kasih sayang yang lebih kepada orang-orang. Memberi waktu yang lebih kepada hal-hal yang lebih penting, mungkin.

Memberi lebih. Pokoknya itu.
Tidak setengah-setengah. Tidak pelit. Tidak hanya 'meet the deadline'. Tidak terpaksa. Pokoknya dilebihin (bukan dilebih-lebihin lho. Mubazir juga). Gua yakin ganjarannya juga akan lebih baik.

Yuk! Memberi lebih.

"..and in the end the love you take
is equal to the love...you make"
The End - The Beatles
(you can also see this lines at one of Hard Rock Cafe's wall in Bali. hehehe)

1 Comments:

Blogger glenn_marsalim said...

lebih dan kurang ukuran yang paling enak dibahas. apalagi kalau moral dibawa juga. pertanyaan yang mengiringinya selalu adalah kejujuran. seberapa jujur lebih dan kurang itu? pertanyaan yang menurut gue gak perlu dijawab. karena ketika kita tau kita memberi lebih, ketika itu pula sebenarnya kita kurang memberi.

Tuesday, February 15, 2005 5:55:00 pm  

Post a Comment

<< Home