Hari Ini, Ke Depan.
Kiaraku hari ini ulang tahun. Yang ke-1!. Giginya sudah tumbuh 4. Dua di atas, dua di bawah. Yang satu lagi mau numbuh lagi. Mungkin itu yang bikin dia suka rewel belakangan ini. Belajar jalannya juga sudah mulai berani. Biasanya dipegang dua tangan sekarang sudah satu tangan. Dan udah mulai ngebut.
Ngomongnya ? jangan ditanya. Sudah banyak ocehan dan tereakan-tereakan bassnya. Hanya saja memang masih berkonsonan “papa” doang. Yang suka bikin sirik Mama-nya. Kok papa doang yang disebut?. Jangan siriklah Ma, kalo udah malam-malam toh papa-nya suka kalah pamor. Yoi, Kiara cuma mau bobo sama Mama-nya kalau malam-malam. Mungkin karena Papanya suka ngegangguin. Atau janggut si Papa tajem-tajem, jadi suka bikin risih kalau dicium-cium.
Setahun sudah. Nggak kerasa.
Kiara sudah tumbuh cepat. Belajar banyak hal dan akan lebih banyak lagi.
Kami, mama-papa-nya juga begitu. Sudah setahun menjadi orang tua. Dan masih banyak juga yang ditempuh.
...
Tadi sore ketika baru pulang dari meeting dengan klien di Kuningan, dengan susah payah gua dengan teman harus berjalan kaki mencari taksi yang kosong. Kami berjalan dari Menara Kuningan sampai Rumah Sakit MMC. Maklum, sudah jam 5 sore, macetnya minta ampun.
Kemacetan ternyata dikarenakan juga oleh sekumpulan mahasiwa sedang ‘berziarah’ di depan Kedutaan Besar Australia. Salah satu teman mereka adalah korban peristiwa bom Kuningan, tepat setahun yang lalu.
Setahun yang lalu, Kiara lahir bertepatan dengan meledaknya bom di Kuningan. Tangisan pertamanya berbarengan juga dengan ledakan bom itu, juga tangisan kesedihan sebagai susulannya.
Dia lahir, ada juga yang pergi.
Ngomongnya ? jangan ditanya. Sudah banyak ocehan dan tereakan-tereakan bassnya. Hanya saja memang masih berkonsonan “papa” doang. Yang suka bikin sirik Mama-nya. Kok papa doang yang disebut?. Jangan siriklah Ma, kalo udah malam-malam toh papa-nya suka kalah pamor. Yoi, Kiara cuma mau bobo sama Mama-nya kalau malam-malam. Mungkin karena Papanya suka ngegangguin. Atau janggut si Papa tajem-tajem, jadi suka bikin risih kalau dicium-cium.
Setahun sudah. Nggak kerasa.
Kiara sudah tumbuh cepat. Belajar banyak hal dan akan lebih banyak lagi.
Kami, mama-papa-nya juga begitu. Sudah setahun menjadi orang tua. Dan masih banyak juga yang ditempuh.
...
Tadi sore ketika baru pulang dari meeting dengan klien di Kuningan, dengan susah payah gua dengan teman harus berjalan kaki mencari taksi yang kosong. Kami berjalan dari Menara Kuningan sampai Rumah Sakit MMC. Maklum, sudah jam 5 sore, macetnya minta ampun.
Kemacetan ternyata dikarenakan juga oleh sekumpulan mahasiwa sedang ‘berziarah’ di depan Kedutaan Besar Australia. Salah satu teman mereka adalah korban peristiwa bom Kuningan, tepat setahun yang lalu.
Setahun yang lalu, Kiara lahir bertepatan dengan meledaknya bom di Kuningan. Tangisan pertamanya berbarengan juga dengan ledakan bom itu, juga tangisan kesedihan sebagai susulannya.
Dia lahir, ada juga yang pergi.
Kiara sayangku,
Selamat ulang tahun.
Bawalah tawa
Gantikan yang hilang
Satu senyummu
Ceriakan setiap hariku
Peluk cium, Mama-Papa.
6 Comments:
kiara sayang,semoga panjang umur dan tambah pinter.
tunggu hadiah dari tante ririn yaa...
luv u'
selamat ulang tahun kiaraaaaaaaaaaa....
semoga tambah manis dan gak bandel kaya papanya! ;)
papa diki, kiara-nya lutunaaa...& mirip papanya yah? (pfuuih! :p)
eh, mangsudnya nggak mirip papanya yah? hihiii.
Kiara said: "Bwaawaw..wawa.apwa..wawathathawawa.."
Yang artinya,
• Terima kasih Tante Ririn.. ditunggu kadonya.
• Terima kasih Tante Loucee, papa ngga bandel kok.. cuma ngangenin.
• Iya Tante Ani, Mama akan senaaaang sekali mendengarnya :)
• Om Kenny kalo pake kaos Arsenal, pasti Kiara gak tatut. Kan jadi mirip Om Vieira.
• Pipi Kiara masih nggemesin, Tante Niken. :)
WAAAHHHH... DIKI CEWEEEEKK!!!!!!!!!!!
=P
Post a Comment
<< Home