Monday, April 07, 2008

Pesan Perjuangan

Baiklah saya akan mencoba menyampaikan pesan ini dari akhir.

Ketika saat ini kebebasan akses internet di Indonesia terganggu kenyamanannya diakibatkan film FITNA dan statement dari Roy Suryo yang membuat geram kalangan pengguna internet, saya tertarik untuk membumbuinya dengan pesan yang naif.

Bahwa sebelum nantinya kita bertekad untuk maju ke Menteri Kominfo atau siapapun yang kita anggap berkompeten untuk mendengarkan suara ini, hendaknya kita bisa berjuang dengan tulisan yang lebih berkualitas lagi memperjuangkan kenapa YouTube, Multiply, MySpace dan lainnya tidak perlu ditutup.

Membeberkan segala kebaikan dan manfaat situs-situs tersebut mungkin membantu. Namun jauh lebih ampuh apabila kita bisa membuat sesuatu yang lebih maksimal dari kegunaannya. Membuat situs-situs tersebut memang menjadi sumber informasi yang valid untuk kemajuan bangsa. Memberi inspirasi yang membuat kita bisa berkarya lebih dahsyat lagi.

Niscaya tuduhan-tuduhan sembarangan yang dilontarkan orang-orang yang tidak bertanggung-jawab akan segera terabaikan bak kentut. Berpulang juga kepada kita, apakah kita cukup menjadi seperti kentut saja menanggapi reaksinya; Sama bau dan tak berisi.

Bertanggung-jawabkah kita?

Teringat segerombolan mahasiswa yang sedang berdemo di jalanan dengan muka berseri-seri. Asal masuk liputan televisi, dapat makan siang gratis, dan hore-hore bersama teman-teman. Di depan, temannya yang sangat serius berorasi sedang memekik segala hujatan tentang kebenaran. Satu orang serius, puluhan lain minus!

Teringat juga ketika, lagi-lagi, dari arah kerumunan mahasiswa yang berdemo Mei 98 itu, terlempar sebuah bungkusan berisi kotoran manusia, hinggap ke muka salah satu aparat yang mereka benci itu. Saya tidak perduli lagi siapa yang benar di situ. Namun sepertinya kita hanya suka berkelahi. Bukan berjuang.

Saya memang sedih ketika Malaysia mengklaim bahwa Batik adalah milik mereka. Tapi jauh lebih menyedihkan melihat reaksi dari kita yang hanya bisa memaki atau memperuncing sentimen terhadap tetangga kita itu. Sepertinya kita memang tidak cukup pintar menjaga tradisi yang baik. Karena mungkin tradisi selalu dianggap kuno. Bahkan agama. Dan tidak semua orang juga senang membahas keagamaan. Jujur saja.

Tiga contoh topik di atas sering sekali menjadi cerminan orang Indonesia dalam menyikapi suatu hal yang secara kandungannya sarat dengan nama bangsanya sendiri: INDONESIA. Norak-noraknya. Esmosi-esmosinya. Fanatik-fanatiknya. Ikut-ikutannya.

Menurut teman saya, dari 200juta penduduk Indonesia, hanya 10% yang menggunakan internet. Mungkin hanya 3% dari jumlah tadi yang punya keprihatinan akan masalah pemblokiran situs-situs ini (yang lain mungkin asik upload foto2 di Facebook dll. hehe).

Maka dari itu saya memohoooon sekali agar kalau kita memperjuangkan sesuatu itu benar-benar pada konsep yang... keren! Nggak sekedar eforia satu bulan. Atau menjadi slogan-slogan kosong di stiker-stiker mobil. Buktikan bahwa kita juga tidak sama kentutnya dengan mereka yang tidak bertanggung-jawab itu.

Bagi yang tidak mengerti jangan juga diajak mengerti. Tidak semua orang harus mengerti kok. 200 juta is a big number, my man!

Di Indonesia ini susah sekali mencari orang yang serius akan kemajuan bangsanya.

Kalau you salah satunya, bijaksanalah!

Labels:

4 Comments:

Blogger MAMAPINDI said...

plok..keplok..keplok..(sambil berdiri, tepuk tangan slow motion kyk di pilem2 hehe :P).. bagus tulisannya Di!
Intinya semua kembali ke diri orangnya masing2 ya, gimana menyikapi yang ada di depan mata..itulah mengapa being 'bijaksana' hanya ada 10:100 hehe..
Sebelum menuntut orang utk bijaksana, memang btull kita dulu yg harus bisa bgicyuuu..

Btw, tulisan sebelumnya lo inget aja lagi adegan Srimulat kalo lagi ngeluh2 tentang majikan, pasti adegannya si Basuki lagi ngelap2, ato ada lap yang di tangkringin di bahu-nya gituh..hahaha ^_^

Monday, April 07, 2008 5:29:00 pm  
Blogger Bucin said...

kalau sudah bijaksana terus ngapain dong? statementnya agak ngambang nih, multi-interpretasi.

:p

Tuesday, April 08, 2008 3:11:00 pm  
Blogger dikisatya said...

mamapindi:
Betul! Inspirasi yang sama gua temukan di... diet! :)

bucin:
gampang Cin, langkah selanjutnya membimbing elu dan yang lainnya... :)

Tuesday, April 08, 2008 4:01:00 pm  
Anonymous jemiro said...

if i can standing! iill standing now for U
thx mas, benar adanya kembali pada diri kita sendiri.

Monday, November 23, 2009 10:40:00 pm  

Post a Comment

<< Home