Konon, Sebuah Teori.
Konon, sebuah kata yang biasa digunakan untuk menjelaskan sebuah keterangan yang tidak pasti.
Contohnya:
"Konon seseorang pernah berkata..."
"Konon gedung ini dulu digunakan sebagai tempat para pejuang berlindung dari serangan penjajah"
Dan seterusnya.
Dalam perkembangannya di masa sekarang, ketika permainan kata plesetan sudah akrab digunakan, beberapa orang sering bermain dengan kata ini.
Ketika kata ini mulai digunakan, ada saja yang dengan jahil menyeletuk dengan "Eits! Jangan dibalik."
Silakan, secara harafiah membalikkan kata k-o-n-o-n.
Yak! Tentunya kata itu berubah menjadi sebuah kata yang konon... jorok.
Entah siapa yang memulai kejenakaan ini. Gua sendiri mulai mendengarnya pada awal tahun 2000an. Ate, temen sekaligus mentor gua, yang memperkenalkannya.
Hingga tadi, ketika membaca-baca ulang tulisan baru gua di blog, gua mendapat percikan ide yang lucu dan harus gua bagi kepada kalian semua. Dan sukur-sukur bisa menjadi tambahan buat perbendaharaan fenomena okem yang selalu menjadi tren bahasa gaul orang Indonesia dan Jakarta.
Begini:
Kalau memang setiap kali kata 'konon' diperdengarkan lantas kemudian ada yang menyahut dengan kalimat "Eits. Konon jangan dibalik", kenapa enggak kita memulai sebuah informasi samar tadi dengan... 'kemem'?
Gimana?
Jadi nanti kalo ada yang menanyakan "Siapa sih yang mulai ngeganti kebiasaan memakai kata 'konon' jadi 'kemem'? Kalian tidak perlu menjawab dengan "Kemem katanya yang buat itu adalah si itu..." (kayak legenda Jayus).
Nih die orangnye.
Hahahahahaha....
Contohnya:
"Konon seseorang pernah berkata..."
"Konon gedung ini dulu digunakan sebagai tempat para pejuang berlindung dari serangan penjajah"
Dan seterusnya.
Dalam perkembangannya di masa sekarang, ketika permainan kata plesetan sudah akrab digunakan, beberapa orang sering bermain dengan kata ini.
Ketika kata ini mulai digunakan, ada saja yang dengan jahil menyeletuk dengan "Eits! Jangan dibalik."
Silakan, secara harafiah membalikkan kata k-o-n-o-n.
Yak! Tentunya kata itu berubah menjadi sebuah kata yang konon... jorok.
Entah siapa yang memulai kejenakaan ini. Gua sendiri mulai mendengarnya pada awal tahun 2000an. Ate, temen sekaligus mentor gua, yang memperkenalkannya.
Hingga tadi, ketika membaca-baca ulang tulisan baru gua di blog, gua mendapat percikan ide yang lucu dan harus gua bagi kepada kalian semua. Dan sukur-sukur bisa menjadi tambahan buat perbendaharaan fenomena okem yang selalu menjadi tren bahasa gaul orang Indonesia dan Jakarta.
Begini:
Kalau memang setiap kali kata 'konon' diperdengarkan lantas kemudian ada yang menyahut dengan kalimat "Eits. Konon jangan dibalik", kenapa enggak kita memulai sebuah informasi samar tadi dengan... 'kemem'?
Gimana?
Jadi nanti kalo ada yang menanyakan "Siapa sih yang mulai ngeganti kebiasaan memakai kata 'konon' jadi 'kemem'? Kalian tidak perlu menjawab dengan "Kemem katanya yang buat itu adalah si itu..." (kayak legenda Jayus).
Nih die orangnye.
Hahahahahaha....
Labels: in mono
3 Comments:
Hadooooooooooooh! Garing banget sih kamuuuuuuuuuuu :( Sampe lemes bacanyaaaa :))
Hehehe...
Kemem komentar senada datang dari rekan Anda, Keke.
*sighs*... seorang pujangga yang jatuh ke sebuah jurang kegaringan...
kemem itu dikarenakan memegang produk telko...
Post a Comment
<< Home