Duh, Di Mana Ya?!
Inget gak, di mana tambal ban terdekat di daerah kita masing-masing?
Ya, mungkin dalam hitungan detik kita nggak bisa langsung menjawabnya. Harus mengingat-ingat lagi di mana pernah melihat pojok kecil dengan kompresor oranye (pada umumnya) dengan penjaga dekil (sekali lagi pada umumnya) DAN entah kenapa sering sekali kita menjumpai muka-muka penjaga itu bersegi-segi. Marsohi-sohi kalo kata daerahnya.
Belakangan ini mata gua suka jelalatan kalo lagi di jalan. Maklum, di rumah ada mainan baru. Akuarium ikan hias. Jadi mendadaklah mata ini sensitif akan pojok-pojok yang umumnya berelemen kaca berisi air beserta ikan-ikan di dalamnya.
Dan semakin gua memberi effort akan pencarian ini, semakin terasa susah pula gua menemukannya. Gambaran plakat “IKAN HIAS” yang sudah terekam di kepala seolah-olah menjadi item yang paling jarang ditemukan di sekitar. Beberapa yang pernah teringat tiba-tiba sudah tergusur atau sudah tidak berjualan lagi.
Kalau dulu aja, sepertinya mereka berseliweran di entah di mana. Sampai akhirnya gua pergi ke Barito. Tempat yang sudah terkenal dengan ikan hiasnya. Yang cenderung mahal itu ☺
Intinya, sesuatu yang kerap kita anggap tidak begitu penting suatu saat bisa berubah menjadi hal yang paling kita butuhkan. Amat sangat. Menjadi suatu rasa penasaran yang bikin jengkel bahkan.
Bayangkan diri kita di suatu kesempatan yang acak, membutuhkan hal-hal sebut saja: pompa bensin, tambal ban tadi, warung rokok jam 3 pagi, ATM bank yang tidak begitu umum, money changer, tukang gigi, tukang kunci ...dan bisa juga temen! Hehehe..
Coba teman-teman,
dalam hitungan 10 detik, jawab keberadaan semua tempat-tempat tadi. Selamat mencoba!
Ya, mungkin dalam hitungan detik kita nggak bisa langsung menjawabnya. Harus mengingat-ingat lagi di mana pernah melihat pojok kecil dengan kompresor oranye (pada umumnya) dengan penjaga dekil (sekali lagi pada umumnya) DAN entah kenapa sering sekali kita menjumpai muka-muka penjaga itu bersegi-segi. Marsohi-sohi kalo kata daerahnya.
Belakangan ini mata gua suka jelalatan kalo lagi di jalan. Maklum, di rumah ada mainan baru. Akuarium ikan hias. Jadi mendadaklah mata ini sensitif akan pojok-pojok yang umumnya berelemen kaca berisi air beserta ikan-ikan di dalamnya.
Dan semakin gua memberi effort akan pencarian ini, semakin terasa susah pula gua menemukannya. Gambaran plakat “IKAN HIAS” yang sudah terekam di kepala seolah-olah menjadi item yang paling jarang ditemukan di sekitar. Beberapa yang pernah teringat tiba-tiba sudah tergusur atau sudah tidak berjualan lagi.
Kalau dulu aja, sepertinya mereka berseliweran di entah di mana. Sampai akhirnya gua pergi ke Barito. Tempat yang sudah terkenal dengan ikan hiasnya. Yang cenderung mahal itu ☺
Intinya, sesuatu yang kerap kita anggap tidak begitu penting suatu saat bisa berubah menjadi hal yang paling kita butuhkan. Amat sangat. Menjadi suatu rasa penasaran yang bikin jengkel bahkan.
Bayangkan diri kita di suatu kesempatan yang acak, membutuhkan hal-hal sebut saja: pompa bensin, tambal ban tadi, warung rokok jam 3 pagi, ATM bank yang tidak begitu umum, money changer, tukang gigi, tukang kunci ...dan bisa juga temen! Hehehe..
Coba teman-teman,
dalam hitungan 10 detik, jawab keberadaan semua tempat-tempat tadi. Selamat mencoba!
"Di mana dia... Oo di mana..
Kekasih hati.. Oo di mana.."
Nien Lesmana
0 Comments:
Post a Comment
<< Home