Monday, December 19, 2005

Cinta Yang Lain

Aku juga cinta. Percaya tidak? Menyentuhmu lembut di kulitmu, hidungmu, rongga kerongkonganmu. Membuat tersenyum tanpa menggigilkan. Menjawab pertanyaan-pertanyaan matahari dengan kesejukan. Agar ia tak lagi sengit yang membuat kau demam.

Berkali-kali aku terbang di dunia. Melayang ringan oleh angin. Turun kemudian dengan pelangi.
Tak sering kau melihatku, yang kecil. Seperti kuman yang lebih sering kau takutkan. Dan setiap hari di pagi-pagi itu, apakah kau melihatku?

Banyak sajak teriring olehku. Banyak kemarau merindukan namaku. Banyak harap berselimut olehku. Bukan terabaikan. Namun sering tak bernyawa. Lebih kuat dari cinta-cinta itu.

Aku juga cinta. Menghadirkan rindu untukmu. Dan kalau rindu itu pun hadir. Cinta pun tersebut. Ingatkah kau kapan terakhir menyebut ‘cinta’?

Aku pun cinta. Kau pun cinta. Kita sering tidak menyebutnya. Hanya mau bersahabat atau mempertanyakannya. Bukan menjadikannya.

Melayanglah ringan. Pakailah pelangi. Sentuh lembut rongga-rongga hatimu. Jadilah cinta.


Image hosted by Photobucket.com(Percakapan dengan embun di salah satu sudut bangunan kantor. Pengap. Gelap. Di luar.. hujan.)

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Diki kok mellow banget nehhh....
ciehh ciehh...

Thursday, December 22, 2005 11:22:00 am  

Post a Comment

<< Home