Wednesday, July 06, 2005

TErORIs KONSPIRASI

Pada suatu pagi yang hiruk pikuk di ibukota terjadi sebuah keanehan. Berjuta-juta helai kertas berterbangan jatuh dari langit. Tampaknya ada beberapa helicopter dan pesawat terbang yang menjatuhkannya. Bersliweran ke sana ke mari memastikan semua kawasan mendapat edaran tersebut. Belakangan diketahui ternyata hal ini juga terjadi di seluruh daerah. Kota, desa, pulau terpencil sekalipun turut mendapat bagian.

Begini isinya:

Ditujukan kepada para pengacau nusantara (selanjutnya disebut sebagai Teroris).

Bahwa kami sekarang sudah berada di mana-mana untuk melawan tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan kekacauan nasional, merugikan khalayak umum bahkan merenggut banyak nyawa.

Coba lihat sekitar. Kami bisa jadi adalah tukang ojek. Sopir angkutan umum. Ibu rumah tangga. Pedagang asongan. Kasir supermarket. Pelajar dan mahasiswa. Pelacur maupun waria jalanan. Karyawan, buruh, konglomerat bahkan profil pejabat bersafari sekali pun. Di setiap sosok manusia, kami ada dalam menjalankan gerakan ini.

Kami ada di setiap percakapan yang pernah terjadi. Di setiap diskusi yang terselenggara. Di semua forum yang kecil mau pun besar sekalipun. Segala sesuatu yang dapat bersumber sebagai awal dari kekacauan akan segera kami lacak asal muasalnya. Dari obrolan tetangga
sexy sampai konspirasi politik sekalipun kami bisa ketahui dan gunakan sebagai alat. Selama hal itu mempunyai potensi yang membahayakan.

Segala bentuk komunikasi sudah kami cakup. Telepon, selular, radio, telegram, internet, televisi semua bermuara pada kami. Kami juga mempunyai fasilitas satelit yang dapat memantau segala bentuk kegiatan dari atas. Sangat terperinci sampai ke sudut gang mana pun.

Apabila anda tertangkap melakukan kejahatan. Kami tidak segan-segan melakukan apa yang semestinya dilakukan. Melumpuhkan perlawanan yang bisa mengakibatkan cacat tubuh. Dan dalam investigasi, seandainya mengalami kebuntuan, kami akan menggunakan serum ‘kejujuran’ yang dapat membantu proses investigasi.

Demikian juga dengan ganjarannya. Anda hanya akan di
hilangkan.

Kami bukan pemerintah. Kami bukan tentara. Bukan juga intelijen. Walaupun kami bisa terlihat seperti itu juga. Kami hanya manusia. Dengan nurani.

Coba lihat sekitar. Lihat lagi.

5 Comments:

Anonymous Anonymous said...

huhuhu...sangaaarrr..gahaarrr...
tattuuuttt

Thursday, July 07, 2005 9:37:00 am  
Blogger celotehalia said...

dasar otak teroris! :P

Thursday, July 07, 2005 10:16:00 am  
Blogger Bucin said...

kali ini diki lagi semrawut kaya'nya. contentnya banyak yg kontradiktif. coba dibaca dengan nurani, pasti kelihatan. qeqeqe

Thursday, July 07, 2005 10:27:00 am  
Anonymous Anonymous said...

eh, eh, siapa tuh yg tetangganya sexy? *rumpi mode ON*
hohoho.. postingan ini lebih gahar kayaknya..
iya nih, lama2 kayaknya kita udah makin mati rasa sama yg namanya kekerasan :(

Friday, July 08, 2005 4:05:00 pm  
Blogger dikisatya said...

mpokb:
yoi. in the name of peace. :)

bucin:
gua lama-lama takut deh. jangan-jangan lu nujum. kalo pun iya, nujum lu melenceng gitu lho.. qeqeqeqeqe

alia:
ah enggak. cuma nakut2i kok. *bukankah teroris begitu???*

dek ririn:
berani karena benar, takut artinya teroris.. hehehehe.

Friday, July 08, 2005 8:00:00 pm  

Post a Comment

<< Home